Shopping with Special Person
Arga melihat kearah Rafka yang duduk disampingnya tengah fokus pada penkelasan dosen didepan saat dia baru saja menerima pesan dari Bundanya.
Arga pernah mengajak Rafka untuk pergi kerumahnya dan makan malam bersama karena permintaan bunda.
Tapi seringkali Rafka menolak dengan berbagai macam alasan. Dan Arga rasa sekarang adalah waktu yang pas. Dia akan memastikan Rafka ikut dengannya kali ini.
“Rafka, bunda minta tolong ditemenin belanja. Lo mau ikut?”
Rafka menoleh kearah Arga dengan alis yang dinaikkan pertanda bingung “Kenapa ngajak gue?” tanya pemuda bersurai coklat itu.
“Pengen aja. Terus inget gak yang gue pernah ngajak lo kerumah waktu lo sakit tapi ditolak? Bunda pengen banget lo makan bareng dirumah. Lagian juga lo gak mau beli apa gitu makanan kek?“ucap Arga dengan ekspresi memohon membuat sudut bibir sang putra Malverino terangkat sedikit.
“Haha iya. Gue entar ikut” Jawaban Rafka membuat Arga kegirangan hingga membuatnya ditegur oleh dosen karena suara yang dia buat. Arga langsung meminta maaf dan kembali mendengar penjelasan sang dosen.
Arga dan Rafka langsung berangkat ke supermarket dimana sang Bunda berbelanja. Mereka berdua beragkat dengan kendaraan masing-masing, awalnya Arga menawari untuk satu kali jalan saja. Tetapi ditolak oleh Rafka.
Setelah menempuh kurang lebih 25 menit perjalanan sesampainya mereka di supermarket Rafka dapat melihat Bunda Sekar berdiri didepan dan melambai ke arah Arga yang baru saja melepas helmnya.
Bunda menyuruh mereka berdua untuk segera mengambil troli belanjaan dan mengikuti sang Bunda.
Saat sudah berada didalam supermarket, Rafka memisahkan diri karena ingin mencari beberapa hal yang dia memang ingin beli.
Bunda Sekar hanya mengangguk dan pergi menarik Arga untuk ikut dengannya sedangkan Rafka menuju ke rak makanan sendiri.
Rafka tersenyum senang saat berhasil menemukan lokasi mie instan yang sudah dia incar sedari tadi. Rafka sebenarnya sengaja ingin memisahkan diri. Apalagi dari Arga, lelaki yang baru saja mewarnai rambutnya kembali dengan warna hitam itu pasti akan mengomel jika tahu dia membeli banyak mie.
Rafka sibuk mengambil beberapa varian dari mie instan kesukaannya. Dia bahkan tak segan-segan mengambil banyak.
Setelah selesai di bagian mie, Rafka mendorong trolinya dan berjalan dimana snack berada. Oh Rafka, sungguh bukan hanya Arga yang akan mengomeli mu tapi juga Wira.
Saat sedang sibuk memilih-milih snack yang akan dia bawa, Rafka tidak sadar bahwa Arga sudah berada dibelakangnya.
Pemuda berkelahiran Agustus itu menggelengkan kepalanya. Dia sudah tahu ini akan terjadi apalagi setelah melihat cuitan Rafka di Twitter.
“Ekhem” Arga berdehem membuat pergerakan Rafka terhenti.
'Mampus, Rafka'
“Oh haha... lo udah belanjanya bareng bunda??“tanya Rafka begitu berbalik dan melihat Arga berdiri dengan melipat kedua tangannya.
“Belum. Gue cuman mau nyusulin lo kesini. Kan, bener dugaan gue. Belanjaan lo pasti gak jauh-jauh dari mie sama snack.“omel Arga yang disambut cengiran oleh Rafka
“Dikit doang, Arga”
“Dikit apanya isi troli lo hampir penuh sama mie dan snack doang?!”
“Ish, dikit ini~“rengek Rafka membuat Arga tak tahan untuk mencubit pipinya.
“Apaan sih?!“protes Rafka akibat tindakan tiba-tiba dari putra Natrasani itu
“Gemes soalnya”
'Gemes gemes, gak tau aja lo jantung gue masih belum terbiasa Arga!!' oceh Rafka dalam hati
“Loh kalian berdua disini? Bunda cariin daritadi astaga” ucap Bunda Sekar
Melihat keberadaan sang bunda, jiwa jahil Arga bangkit begitu saja. Dia tersenyum jahil pada Rafka membuat yang lebih mungil langsung memiliki perasaan tidak enak.
“Bunda~ Tau gak? Rafka belanjanya isinya mie sama snack doang. Padahal dia tinggal sendirian diapartnya, terus beberapa hari yang lalu juga Arga dateng dan isi lemarinya beneran mie doang. Marahin gih Bun, anaknya bandel”adu Arga membuat Rafka yang mendengarnya sontak melebarkan matanya.
Apa-apaan Arga ini? Kenapa harus sampai mengadukannya pada bunda?
“Loh Rafka? Kenapa? Gak baik makan mie terus tiap hari. Apalagi kamu sendirian juga kan? Sini trolinya biar bunda yang isiin. Gak boleh makan mie tiap hari, bisa-bisa sakit nanti”ucap sang Bunda dan mengambil alih troli dari Rafka membuat Arga tersenyum senang.
Rafka sudah menatapnya seolah mengatakan bahwa setelah ini lelaki mungil itu pasti akan membalasnya, toh Arga tidak peduli. Dia sudah menang dengan menggunakan kartu ASnya. Bunda Sekar.